BP Taskin dan POROZ Bahas MoU ZIS Produktif untuk Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem
Jakarta, Selasa (30/9/2025) — Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) menerima audiensi dari Perkumpulan Organisasi Pengelola Zakat (POROZ) di kantor BP Taskin, Jakarta. Pertemuan ini membahas peluang kerja sama melalui Memorandum of Understanding (MoU) tentang Program Pengembangan Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) yang produktif dan berdampak bagi penanggulangan kemiskinan ekstrem.
Deputi Bidang Percepatan Pemberdayaan Kapasitas dan Penyediaan Akses BP Taskin, Novrizal Tahar, menegaskan bahwa BP Taskin berperan sebagai orkestrator yang mengarahkan energi dan sumber daya lintas lembaga agar lebih efektif.
“Pertemuan hari ini dapat mendorong dan memastikan kemiskinan ekstrem ditangani bersama dengan amil zakat,” ujar Novrizal.
Ia menambahkan, sesuai Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2025, data terkait kemiskinan ekstrem hanya dapat diakses melalui Badan Pusat Statistik (BPS), dengan Bappenas, Kementerian Sosial, dan Kemenko PMK sebagai pemilik data utama. Karena itu, diperlukan diskusi lanjutan sebelum penandatanganan MoU, khususnya terkait daerah-daerah yang membutuhkan perlakuan khusus.
Dari pihak POROZ, Direktur Eksekutif Nur Hasan menyampaikan bahwa potensi pengumpulan zakat di Indonesia telah mencapai angka triliunan rupiah, namun dampaknya di masyarakat belum optimal.
“Zakat harus benar-benar diarahkan pada titik-titik kemiskinan ekstrem yang paling membutuhkan. Kami juga berharap ada dukungan agar zakat yang dikelola bisa tercatat dalam sistem pemerintah,” jelas Nur Hasan.
Audiensi ini menegaskan pentingnya kerja sama berkelanjutan antara pemerintah dan lembaga zakat untuk mendukung Asta Cita Presiden, khususnya dalam percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem melalui pengelolaan ZIS yang lebih produktif dan berdampak.